ANCORA IMPARO: Saya Masih Belajar

November 29, 2015


This week wasn't my hardest week but I learned a lot. Kata mama, "Belajarlah mulai dari hal yang terkecil." Dan itu masih mengendap sampai menjadi prinsip. Pokoknya harus belajar dari kesalahan. Everyday is your learning. Tidak banyak yang terjadi di minggu ini, tapi disini mau breakdown apa saja pelajaran yang saya dapat dari masalah keseharian yang sederhana.


1. Responsible is my food
Manusia tanpa tanggung jawab itu ibarat rumah tak berpondasi. Kalo kamu hidup tanpa tahu makna tanggung jawab itu apa, kamu cuma seonggok daging yang cuma bisa bernafas. Apalagi udah menginjak usia kepada dua. Eja baik-baik apa itu tanggung jawab.

Problem kecil saat kuliah adalah tugas kelompok. Apalagi di semester lima ini, semua mata kuliah menuntut untuk kerja berkelompok. Ada yang kerja, dan ada yang berkelompok. Entah apes atau apa, rata-rata banyak orang terlalu mengandalkan seseorang. Tidak semua manusia itu punya inisiatif, you know. Sometimes looks flufy ketika di grup tugas ada yang nanya, "Rek, ini gimana?" "Tugasnya gimana?" "Kapan mau ngerjain?" "Aku kebagian apa?" bahkan parahnya ada yang cuma read and no respon. Harusnya, kamu langsung inisiatif bagi tugas dan berpikir efisien, bukan mengandalkan orang lain dan pada akhirnya menjawab "Aku sih terserah, ngikut aja".
Saat dapet beberapa tekanan, yang dipaksa "merasa" bertanggung jawab atas tugas kelompok jadinya malah down. Baca grup yang cuma ada pertanyaan "rek ini gimana" jadi males dan muak. Yang paling gedhek, kalo ditanya "nim kalian berapa?" jebret! langsung bales. Tapi giliran ditanya siapa yang bisa print out, hilang ditelan danau toba.
But back again, I realized. You can't blame anyone. Manusia diciptakan beragam dan unik. Pelajaran ini, jadikan tanggung jawab sebagai makananmu. Entah kadang kamu merasa tidak adil, you're on process become mature. Justru ketika kamu diberi kepercayaan untuk mengerjakan sesuatu, lakukan lah tanpa pamrih. 

2. Mengganti kata "mimpi" dengan "rencana"
It's time to stop dreaming, let's planning. Mimpi itu mudah sekali diciptakan, tapi rencana begitu susahnya untuk diimplementasikan. Terlalu banyak rencana juga bikin mual. Jangan pernah mengejar dua kelinci; you have to focus.  Akhir-akhir ini ketika waktu kosong, bingung mau ngapain. Sebenernya banyak yang pengen dilakuin, tapi bingung mana yang mau difokusin. Pengen update blog, pengen update tumblr, pengen nulis novel, pengen bikin quote video, pengen chatting di line, tuntutan dari kerjaan organisasi, tuntutan tugas kelompok, dst. You know what? Kamu harus fokus, pilih satu yang paling impactful dan jadi tanggung jawabmu untuk dilakukan. 

3. Baik atau jahat itu pilihan
Baik atau jahat itu bukan gen yang dilahirkan dari rahim, tapi pilihan. Ketika kamu baik ke orang, tapi nyatanya orang itu gak melakukan hal yang sama. Kamu pasti jengkel 'kan? Tapi, itu gak ada gunanya. Kamu memilih untuk jadi orang baik, lanjutkan. Kamu harus tau, jangan pernah mengharapkan orang memperlakukan hal yang sama, seperti apa yang kamu lakukan ke mereka. Jangan, pernah. Meski begitu, bukan berarti kamu berhenti baik. Maksudnya, tetaplah menjadi manusia yang memilih menjadi baik tanpa mengharapkan pamrih atau kebaikan yang sama. Mengharapkan sesuatu yang belum tentu kepastiannya itu sakit, so don't.


4. Siap bertemu siap berpisah
Di bumi ini gak ada yang abadi selain perubahan. Daun yang jatuh dari pohon pun sudah diatur. Kebahagiaan atau kesedihan itu hanya efek dari suatu peristiwa, gak akan bertahan lama. Dia yang lebih memilih yang lain, dia yang perlahan gak sepeduli dulu, atau dia yang cuma sekedar permisi numpang lewat. Everything happen for a reason.

In real life, it happen to me, my beloved cellphone has been taken by someone. Bukan berarti komunikasi dengan dunia terputus. Thanks to Bill Gates, Mark Zuckenberg, and internet developer -->> without gadget I still alive. Emang udah waktunya ilang, jadi yaudah ikhlas aja. Mau ngeluh juga gak guna. Mungkin dia yang mengambil lebih membutuhkan. Excited to get and let it be when it lost. 

5. Dare to be your best self
Kadang masih ngerasa gak percaya diri. Self esteem kadang rendah. Meski sudah berusaha membranding personal sebaik mungkin, tapi tetap saja merasa you're nothing. Jon Snow banget. Apalagi ketika merasa, ada orang yang awalnya suka berteman ke kita tapi tiba-tiba menjauh. Bukan masalah sedih ketika dia pergi, tapi apa yang salah dengan personality ini.
But back again, I already dare myself to be my best self. Entah dia lebih suka my first impression, proud to be my best self. Gak usah memikirkan apakah cara bicara ini salah, apakah sikap ini salah atau bahkan kostum yang kamu pakai tidak matched. Fuck up people, jadilah dirimu sendiri. Be original daripada jadi plagiat. Jadilan dirimu sendiri tanpa lupa dimana kakimu berpijak. Don't forget to manage your self-control.

Mungkin itu bagian kecil dari pelajaran yang didapat dari minggu yang sudah berlalu. Pokoknya banyakin baik ke orang, segan untuk membantu, ikhlas untuk sesuatu yang hilang, and don't faking but be your best self. Prinsipku seperti ANCORA IMPARO (cek artinya di google). This is my life-learning, how about yours?


29/11/2015
23.44 WIB


You Might Also Like

2 comments

  1. U make me happy with ur article. Akhir2 ini gw depresi banget sama keadaan. Tapi setelah liat Ini gw jadi semangat ��

    ReplyDelete

Subscribe