Halo semuanya, apa kabar? Semoga sehat selalu ya.
Hari ini Hari Sabtu, 23 Januari 2021. Aku baru beli keyboard mechanical baru jadi semangat buat ngetik hoho. Jadi ada semangat buat nulis lagi, seneng aja bunyi klak klik nya. Pas buka blog ini, rasanya... hello dear, lama gak mainan sama kamu ya haha.
Oke oke.
Balik lagi ke topik. Jadi sore tadi aku dan suami baru saja selesai nonton film Demon Slayer (Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train). Seru banget. Untung satu frekuensi sama suami bisa nonton genre beginian.
Aku suka banget sama animasinya. Salut untuk studio Ufotable. Keren! Aku mau rangkum poin-poin apa aja yang membuat aku kagum dengan alur cerita Demon Slayer, karena sejak kuliah sampai sekarang aku jarang punya waktu ngikutin series anime, kebetulan ini cerita anime yang kutonton di Netflix dan ya, worth it lah meluangkan waktu untuk nonton ini hehe.
1. Karakter utama Tanjiro gak selalu dikemas OP (over power) seperti anime lainnya
Well, ini opiniku sih. Terlepas dari Tanjiro sebagai peran utama, alur ceritanya cukup manusiawi. Kalo Tanjiro gak mampu ya udah gak mampu, tanpa harus mengurangi epic moment di dalam ceritanya. Seperti di film Mugen Train, dia gak bisa apa-apa ketika seniornya Hashira Api, Rengoku, dihabisin dengan upper moon tingkat 3. Ya karena dia masih junior, apalah junior bisa apa. Mungkin kalau di anime lagi somehow miracle dan magically bisa ngalahin musuhnya hinga melampaui kekuatan seniornya.
Tapi di sini beda. Membuat si Tanjiro lesson learned bahwa dia kurang kuat dan perjalanan masih panjang untuk menjadi sosok yang OP.
2. Kenangan bersama keluarga yang kuat dan bikin terharu
Rasanya ikut sedih di momen dimana Tanjiro bermimpi bertemu dengan keluarganya, adik-adiknya yang masih kecil. Kemudian dia sadar bahwa itu hanya mimpi, momen dimana dia harus melangkah jauh meninggalkan adiknya yang masih kecil. Aduh sumpah itu sedih banget.
3. Belajar leadership dari Rengoku Kyojuro
Liat Rengoku mengingatkan aku akan kerjaan di kantor. Bicara soal leadership, orang-orang yang punya posisi memimpin di kantor harusnya punya jiwa leadership yang kurang lebih sama dengan Rengoku.
- Memberi perintah yang merata untuk mencapai satu gol yang sama
- Gak rakus akan kredit, leadership memberikan kesempatan juniornya untuk berjuang semampunya. Seperti Rengoku mempersilahkan Tanjiro dan Inosuke menebas demon sedangkan dia mengurus hal lain.
- Menolong juniornya untuk sembuh dan menyemangatinya
- Terjun langsung sendirian dan melindungi semuanya
- Menyelesaikan tanggung jawab sampai akhir