Orang tidak akan bisa menyetir lancar sebelum nabrak tembok atau nyium selokan. Orang tidak akan bisa memasak lezat sebelum gosongin masakan atau kecipratan minyak. Orang tidak akan sukses sebelum gagal berkali-kali. Dan masih banyak lagi.
Sebenernya ini salah satu tugas ospek falultas, Student Day. Tapi agak merinding juga pas ngerjainnya, karena maknanya tentang apa yang kita rencanakan sampai umur yang kita tetapkan sendiri. Apalagi Kak Fasilnya bilang, "Semua kata adalah doa." yang artinya apa yang kita tulis bisa menjadi doa dan terkabulkan. Berhubung saya berusia 18th, jadi usia 1-17th adalah prestasi. Jadi, maksudnya, peta bisa dilihat mulai no 18.
Peta hidup yang saya rencanakan :
Saat kamu tersandung sebuah masalah, maka yang kamu butuhkan adalah uluran tangan untuk membantumu berdiri. Ketika tak ada lagi uluran tangan, maka satu-satunya yang bisa membantu adalah tanganmu sendiri, dirimu sendiri.
Dan akhir-akhir ini butuh pendapat mereka tentang sebuah drama roman picisan yang gak asing lagi di dunia nyata maupun fiksi.
Orang ya, kalau sudah terjerat dan terperangkap dalam jalinan kasih asmara, cinta dan sayang, seburuh apapun judge orang dan sejelek apapun image yang akan dia terima, dia tetap akan memberi kesempatan kok kepada orang yang sudah membuatnya babak belur sedemikian rupa.
Ada alasan lain kenapa di setiap detik kuhentikan aktivitasku, duduk di lantai atau rebahan di atas kasur, memejamkan mata, dan memutar lagu yang mengingatkanku padanya.
Ada alasan lain dimana aku berusaha menjelaskan kepada semua orang tentang perasaanku, dengan penalaran yang aku buat sangat sangat kacau >.< sehingga semua menertawakannya dan menganggapnya salah, sampai mereka memerangi dengan komitmen dahsyat mereka.
Ada alasan lain kenapa aku bersemangat untuk kuliah, cita-cita menjadi wanita, harapan menjadi pendamping setia seseorang, menjadi dunia bagi seseorang dan sebaliknya, tujuan dan ambisi yang didasari oleh pengorbanan jauh dari rumah, drama yang kadang melintas tiap malam, dan imajinasi bahagia sebagai wanita paling bahagia di masa depan.
Ada alasan lain aku menulis, aku membaca, dan mendengar apa yang seharusnya dan ingin kudengar.
Alasan yang membuatku yakin, kuat, percaya, dan mengubahku yang lemah menjadi tangguh.
Ada alasan lain kenapa tulisan ini berakhir disini, karena sesuatu yang indah selalu tak beralasan dan tak bisa ditulis maupun diucapkan melainkan diresapi di ruang yang hanya insan punya.
Untuk melihat luasnya laut, kita harus berada di puncak. Semakin luas kita memandang laut, semakin tinggi juga posisi kita berdiri.
Semua orang berhak berada di atas, namun tidak semua bisa ada di atas. Bahkan berada dibawah sudah menjadi nasibnya. Apa bisa bergeser ke atas dan ke bawah? Tentu bisa.
Remaja itu apa sih? Katanya Om Wikipedia, Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Ini bukan desa. Ini kota. Ini bukan kolam. Ini lautan. Yang tinggal disini bukan hanya lele, banyak ikan dari berbagai penjuru datang kesini dengan berbagai tujuan pula.
Dulu, orang baik sudah pasti berniat baik. Sekarang, orang baik belum tentu menyembunyikan nilai baik, ada maksud dan tujuan tertentu yang siap menyerang kapan dan dimana saja.
Setelah menghabiskan uang hasil keringat orang tua untuk berhedon, belanja keperluan ini itu, dimana barang yang penting dan gak penting masih tetep aja dibeli. Nah, kalo dompet udah kempes gini, rasanya emang sesuatu banget.
Alasan klasiknya kalo masih maba gini, kalo ditanya orang rumah "Duit kok cepet banget habisnya?"
Tinggal jawab, "Habis buat beli tugas ospek, ma." Tapi dont try at home ya, berbohong itu dosa. Tapi kalo kepepet, ng, dosa dikit gpp kan?
Sumber: themocracy.com |
Menghilangan rasa dari efek perpisahan dengan orang yang kita sayang itu tidak mudah. Buktinya masih banyak jones yang berkeliaran di jalanan akibat stuck di hati mantannya, mereka gagal move on. Tapi yang aku rasain sekarang, perpisahan yang baru aku lalui, perpisahan yang paling menyisakan perasaan nelangsa.
Udah 2 minggu nih di kota apel, hidup di kota perantauan, kos baru, kasur baru, dan tetep ditemenin sama boneka sapi sang maskot. Heheh. Waktu mau pindahan, semua barang dikamar yang penting-penting udah dipacking dan siap diangkut. Tapi ya namanya manusia gak ada yang sempurna, pelupa bukanlah hal yang asing lagi. Giliran udah nyampek di Malang, baru inget deh apa aja yang ketinggalan.