Jatuh Cinta dan Faktanya
November 23, 2015
Jatuh cinta itu lebih mudah dari membalikkan telapak tangan. Karena proses dari mata turun ke hati itu tidak butuh waktu yang lama dan proses yang rumit. Lagipula, jatuh cinta juga itu tidak butuh alasan.
Kamu kenapa suka sama dia? Pasti lebih dari sekedar dia cantik, dia tampan, dia pintar, atau dia tinggi. Ada poin dimana kamu punya harapan, seperti apa jadinya kalau jadian sama dia dan segala hal yang "seandainya" kamu lakukan bersama dia. Bahkan kamu sudah memperhitungkan untung ruginya.
Jatuh cinta bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan siapa saja. Jatuh cinta sama temen kamu tanpa sengaja. Jatuh cinta di tempat kamu kerja. Jatuh cinta sama dia yang bahkan gak kamu kenal dan sebaliknya. Lagipula, jatuh cinta ke orang yang bahkan tidak mengenalmu bukanlah hal terburuk di dunia.
Ketika perasaan jatuh cinta itu kamu pendam untuk dirimu sendiri, tidak terlalu menyebabkan masalah. Cuma kamu dan Tuhan yang tau. Tapi ketika kamu cerita ke temen kamu kalau ternyata kamu menyukainya, itu justru membuat perasaanmu bertambah dan meyakinkan perasaan itu benar-benar ada. Semakin lama...lama dan lama...perasaan itu tidak terkontrol.
Ketika kamu jatuh cinta, rasanya semua hal penuh tentang dia. Waktu gosok gigi, inget dia...bayangin seandainya kita ketemuan di jalan dan bagaimana harus memulai percakapan. Bahkan rasanya di setiap lagu yang didengar, liriknya sangat sesuai dengan perasaan kamu sekarang. You're all the song that I listen deh.
Dan ketika perasaan itu sudah mengendap lebih dari tiga bulan, kamu udah bukan jatuh cinta lagi. Tapi jatuh hati. Eeea....Serius deh. Seperti lagunya Raisa - Jatuh Hati.
Memang, jatuh cinta itu lebih mudah dari membalik telapak tangan dan prosesnya lebih cepat dari mengedipkan mata. Tapi, implementasinya yang susah. Jatuh cinta pun kadang seperti menanam saham. Kamu mau gak menanam saham ke perusahaan yang belum tentu kepastiannya, akan bangkrut atau untung. Kamu mau gak menanam saham perasaan kamu, untuk dia yang belum tentu memberimu jawaban yang indah.
0 comments