Terkadang menyenangkan dan terkadang menjenuhkan. Tepatnya aku sekarang diposisi puncak jenuh, aku sudah muak. (ambil tali jemuran, diiketin ke leher---> joget shuflin)
Paham maksudnya? Aku jelasin. Aku capek, bosen dan penat dengan semuanya yang ada. Aku butuh someone yang bisa membagikan perhatiannya untukku, yang bisa mengerti keadaanku dan bisa menyemangati hidupku sesuai apa yang seharusnya dijalankan. Tapi mau gimana lagi ya, seseorang yang aku cari nggak ketemu-ketemu. Padahal udah aku cari kemana-mana, di kolong tikus aku cari nggak ada. Kemana ya? Kamu tau? Tweet atau wall aku ya kalau tau? Dan keletihan mencari seseorang itu membawa aku ke padang kejenuhan. Benar-benar bikin frustasi, gara-gara didapur kehabisan trasi.
Anehnya, aku sudah terbiasa dengan kesendirian dan kesepian yang mengiringi berputarnya jarum mengelilingi 12 angka. Tapi sekarang apa? Sekarang yang aku rasakan lebih parah ketimbang sakit hati yang terkhianati. Aku capek dengan kebebasan ini, aku cukup lelah berpetualang menghabiskan waktu untuk menyenangkan diriku sendiri. Dan yang aku butuhkan sekarang adalah kebahagiaan yang aku dapat dari orang lain. Sialnya, itu keinginanku yang masuk ke dalam kategori mustahil. Hahaha...iya kali ya. Mungkin. Hahahaha...jjuih juiih! Laler sialan!
Padahal menurutku, aku ini udah problem solver. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri, masalah orang lain juga. Tapi menghadapi masalahku sendiri saat ini, aku bener-bener payah seperti ayam yang udah terinfeksi virus mati segan hidup tak mau dan gejala malarindu. Gejala malarindu ini nggak ada obatnya, bakal sembuh kalo ada seseorang yang tanpa aku meneriakkan namanya dia datang untuh menyembuhkan sakit ini dengan sendirinya. So Sweet ya? Tapi aneh! Aneh banget. Ketinggian banget ya aku mengkhayal sampek sejauh ini? Dan apesnya sangking tingginya mengkhayal aku sampek jatoh ke empangnya nenek di kampung. NB : Di kampung nggak ada empang
Apaan sih? Aku mulai gila gini. Apa penyebabnya? Heningnya suasana batinku bikin aku kayak dihipnotis kura-kura. (adiknya Uya Kuya). Dan setelah dihipnotis over dosis jadinya nggak bisa balik ke semula. Aku berubah jadi manusia setengan vampire, minumanku dulunya air putih tapi sekarang air putih nggak mempan ngehilangin rasa hausku. Akhirnya aku sekarang mengkonsumsi darah! Darah kental yang diambil dari buah mangga. Rasanya manis, kadang-kadang juga kecut. Warnanya juga unik, warna darahnya nggak merah melainkan kuning. Aku kasih tau ya, darah warna kuning itu mengandung vitamin c dan kadar zat besinya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi jangan mencoba ya? Kamu kan bukan vampire? Cuma vampire kayak aku aja yang berani minum darah kuning kental itu. *jangan ditiru tanpa pendamping handal
Ada lagi yang aneh dalam diriku ini. Ini rahasiaku, plis jangan ngomong-ngomong ke siapa-siapa. Tapi silahkan ngomong ke temen-temenmu.
Aku punya keingingan jadi artis. Jangan kaget ya, sebenernya aku punya bakat terpendam loh?? Nggak tau ya? Masak sih nggak tau, oh iya ya...kan belum aku kasih tau. Siapa yang dodol? Ya tetep kamu lah, kamu kan nggak tau apa-apa. Stop! Jangan mangap dulu, aku belum tutup idung.
Bakat terpendamku itu...apa ya? Tuh 'kan, sampek terpendamnya aku sampek lupa. Wajahmu sih mengalihkan pikiranku. Jujur aja, aku bisa nyanyi. Semua orang emang bisa nyanyi sih, tapi suaraku tuh khas banget. Buktinya aja pas aku nyanyi, kucing tetangga dateng ke rumah nyamperin aku. Mungkin kucing itu mbatin, "Wah...kelihatannya enak..." aku udah tau kok dari tatapan kucing itu. Lalu kucing itu mendekatiku dan menyambar ikan pindang dipiringku. Aku nggak marah kok, sumpah nggak marah. Aku malah seneng banget dapet penggemar, walaupun itu cuma kucing tetangga yang sukanya garuk-garuk puting.
Selain nyanyi, aku juga bisa main gitar lo?? Kaget ya? Ya pasti lah kaget, nggak ada yang bisa mainin gitarnya semut kan? Nah, kalo aku bisa. Hebat banget malah, aku justru jadi master gitaris bagi semua bangsa semut. Canggihnya lagi, aku yakin satu-satunya yang bisa mainin gitar semut cuma aku. Kok bisa? Ya bisalah, karena dari kalian semua apa ada yang tau bentuk dan cara mainin gitar semut itu gimana? Nggak ada 'kan? Iya 'kan? Yaudah kalo gitu, sama.
Selain main gitar semut, apalagi ya...emmm...aduh, pantatku gatel. Bentar ya, garuk-garuk dulu. Oke, lanjut ke topik. Ngomongin apa tadi? Oh ya, itu...apa tadi...duh jadi lupa. Yauda deh lupain aja.
Itu aja rahasia bakatku yang terpendam di bawah piramida mesir dan belum ada yang nemuin. Rahasiaku yang lain adalah, tidur sambil mengetik di laptop. Aku nggak inget apa aja yang udah aku ketik, aku menikmati mimpiku ketemu sama Oppa-Oppa di Korea sana. Cuma dalem mimpiiii....
Hoooaaahm...
Loh, kamu...kok ada kamu? Ngapain ada disini? Wah, apa-apaan ini? Siapa yang bocorin rahasiaku tadi? Kamu ya? Ngaku aja deh, pasti kamu kura-kura 'kan? Berani-beraninya hipnotis aku, aku sumpahin kamu nggak bisa be'ol 2 hari! Aku mau ngelanjutin mimpiku lagi, kamu pulang aja gih sana. Udah malem, nanti digepukin sama pak erte. Hati-hati ya dijalan...jangan lupa beli terangbulan holen...kalo bisa balik lagi ke sini, aku mintak satu. Laper banget soalnya. Dah ya, bye....
Paham maksudnya? Aku jelasin. Aku capek, bosen dan penat dengan semuanya yang ada. Aku butuh someone yang bisa membagikan perhatiannya untukku, yang bisa mengerti keadaanku dan bisa menyemangati hidupku sesuai apa yang seharusnya dijalankan. Tapi mau gimana lagi ya, seseorang yang aku cari nggak ketemu-ketemu. Padahal udah aku cari kemana-mana, di kolong tikus aku cari nggak ada. Kemana ya? Kamu tau? Tweet atau wall aku ya kalau tau? Dan keletihan mencari seseorang itu membawa aku ke padang kejenuhan. Benar-benar bikin frustasi, gara-gara didapur kehabisan trasi.
Anehnya, aku sudah terbiasa dengan kesendirian dan kesepian yang mengiringi berputarnya jarum mengelilingi 12 angka. Tapi sekarang apa? Sekarang yang aku rasakan lebih parah ketimbang sakit hati yang terkhianati. Aku capek dengan kebebasan ini, aku cukup lelah berpetualang menghabiskan waktu untuk menyenangkan diriku sendiri. Dan yang aku butuhkan sekarang adalah kebahagiaan yang aku dapat dari orang lain. Sialnya, itu keinginanku yang masuk ke dalam kategori mustahil. Hahaha...iya kali ya. Mungkin. Hahahaha...jjuih juiih! Laler sialan!
Padahal menurutku, aku ini udah problem solver. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri, masalah orang lain juga. Tapi menghadapi masalahku sendiri saat ini, aku bener-bener payah seperti ayam yang udah terinfeksi virus mati segan hidup tak mau dan gejala malarindu. Gejala malarindu ini nggak ada obatnya, bakal sembuh kalo ada seseorang yang tanpa aku meneriakkan namanya dia datang untuh menyembuhkan sakit ini dengan sendirinya. So Sweet ya? Tapi aneh! Aneh banget. Ketinggian banget ya aku mengkhayal sampek sejauh ini? Dan apesnya sangking tingginya mengkhayal aku sampek jatoh ke empangnya nenek di kampung. NB : Di kampung nggak ada empang
Apaan sih? Aku mulai gila gini. Apa penyebabnya? Heningnya suasana batinku bikin aku kayak dihipnotis kura-kura. (adiknya Uya Kuya). Dan setelah dihipnotis over dosis jadinya nggak bisa balik ke semula. Aku berubah jadi manusia setengan vampire, minumanku dulunya air putih tapi sekarang air putih nggak mempan ngehilangin rasa hausku. Akhirnya aku sekarang mengkonsumsi darah! Darah kental yang diambil dari buah mangga. Rasanya manis, kadang-kadang juga kecut. Warnanya juga unik, warna darahnya nggak merah melainkan kuning. Aku kasih tau ya, darah warna kuning itu mengandung vitamin c dan kadar zat besinya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi jangan mencoba ya? Kamu kan bukan vampire? Cuma vampire kayak aku aja yang berani minum darah kuning kental itu. *jangan ditiru tanpa pendamping handal
Ada lagi yang aneh dalam diriku ini. Ini rahasiaku, plis jangan ngomong-ngomong ke siapa-siapa. Tapi silahkan ngomong ke temen-temenmu.
Aku punya keingingan jadi artis. Jangan kaget ya, sebenernya aku punya bakat terpendam loh?? Nggak tau ya? Masak sih nggak tau, oh iya ya...kan belum aku kasih tau. Siapa yang dodol? Ya tetep kamu lah, kamu kan nggak tau apa-apa. Stop! Jangan mangap dulu, aku belum tutup idung.
Bakat terpendamku itu...apa ya? Tuh 'kan, sampek terpendamnya aku sampek lupa. Wajahmu sih mengalihkan pikiranku. Jujur aja, aku bisa nyanyi. Semua orang emang bisa nyanyi sih, tapi suaraku tuh khas banget. Buktinya aja pas aku nyanyi, kucing tetangga dateng ke rumah nyamperin aku. Mungkin kucing itu mbatin, "Wah...kelihatannya enak..." aku udah tau kok dari tatapan kucing itu. Lalu kucing itu mendekatiku dan menyambar ikan pindang dipiringku. Aku nggak marah kok, sumpah nggak marah. Aku malah seneng banget dapet penggemar, walaupun itu cuma kucing tetangga yang sukanya garuk-garuk puting.
Selain nyanyi, aku juga bisa main gitar lo?? Kaget ya? Ya pasti lah kaget, nggak ada yang bisa mainin gitarnya semut kan? Nah, kalo aku bisa. Hebat banget malah, aku justru jadi master gitaris bagi semua bangsa semut. Canggihnya lagi, aku yakin satu-satunya yang bisa mainin gitar semut cuma aku. Kok bisa? Ya bisalah, karena dari kalian semua apa ada yang tau bentuk dan cara mainin gitar semut itu gimana? Nggak ada 'kan? Iya 'kan? Yaudah kalo gitu, sama.
Selain main gitar semut, apalagi ya...emmm...aduh, pantatku gatel. Bentar ya, garuk-garuk dulu. Oke, lanjut ke topik. Ngomongin apa tadi? Oh ya, itu...apa tadi...duh jadi lupa. Yauda deh lupain aja.
Itu aja rahasia bakatku yang terpendam di bawah piramida mesir dan belum ada yang nemuin. Rahasiaku yang lain adalah, tidur sambil mengetik di laptop. Aku nggak inget apa aja yang udah aku ketik, aku menikmati mimpiku ketemu sama Oppa-Oppa di Korea sana. Cuma dalem mimpiiii....
Hoooaaahm...
Loh, kamu...kok ada kamu? Ngapain ada disini? Wah, apa-apaan ini? Siapa yang bocorin rahasiaku tadi? Kamu ya? Ngaku aja deh, pasti kamu kura-kura 'kan? Berani-beraninya hipnotis aku, aku sumpahin kamu nggak bisa be'ol 2 hari! Aku mau ngelanjutin mimpiku lagi, kamu pulang aja gih sana. Udah malem, nanti digepukin sama pak erte. Hati-hati ya dijalan...jangan lupa beli terangbulan holen...kalo bisa balik lagi ke sini, aku mintak satu. Laper banget soalnya. Dah ya, bye....