Kedai Kopi Kalimetro, ruang diskusi dan secangkir single origin nusantara

February 15, 2018


Sore ini malang hujan, perjalanan pulang dari kantor ke kosan jadi basah kuyup. Setelah bebersihan badan, suhu disini 19 derajat padahal ini masih jam setengah 7. Sempet terbesit, kayaknya enak deh, rebahan sambil selimutan. Lalu kepikiran lagi, pengen ngopi deh, tapi mager banget mau keluar. Dinginnya bikin jari kaki beku. Karena ada teknologi bernama Google, aku ketik lah "kedai kopi terdekat" dan ketemulah "Kedai Kopi Kalimetro". Deket banget dari kosan, gak sampai tiga menit jalan kaki sampai. Yauda deh jalan, cuma bawa dompet dan hape plus payung karena langit masih sendu. Ketika sampai di kedai, beberapa pemuda lagi asyik berdiskusi. Di kedai bagian belakang juga ada yang bergitar ria. Aku samperin langsung ke dapurnya, karena dapur dan kasir jadi satu. Ada Mbak Nuri dan Mas Munif, duo barista di kedai yang lokasinya dekat sungai kalimetro. "Mbaknya keliatan seger ya. Saya dari pagi belum mandi mbak," sapa wanita berjilbab itu sambil sibuk menyeduh kopi. Kedai kopi yang namanya diambil dari sungai ini punya menu kopi single origin dan beberapa camilan hangat seperti roti, kentang, atau mie instan. Niat mau berangkat tadi pengen kopi oplosan susu atau kreamer sih, tapi karena cuma ada pilihan single origin mau gimana lagi. Hajar lid.

Pilihannya mau robusta atau arabica? Karena gak mau kebanyakan kafein, yauda arabica aja. Lagian udah lama gak nyicipin kopi dari Aceh yang sebenernya ngangenin kayak kamu, yang lagi baca ini ehe.

Biarpun single origin, kedai kopi kalimetro kasih pilihan mau ditubruk, vietnam drip, atau V60. Aku pesen kopi arabica Gayo request V60. Baunya khas, cuma rada asem (yaiyalah namanya juga arabica hadeh). Cuma kalian kalo main kesini, recommended pesen robusta jogomulyan. Cuma disini yang punya harga goceng buat secangking jogomulyan tubruk.

Betewe aku kesini sendirian (kan tadi udah cerita?) ya gapapa sih mengingatkan lagi. Karena manusia itu makhluk sosial, jadi butuh temen ngobrol tuh. Aku ajak ngobrol aja si Mbak Nuri dan Mas Munif. Oh ya, disini mereka juga roasting sendiri lho kopinya. Cuma sempet ngobrol sebentar sama Mbak Nuri, karena dia sibuk roasting kopi jogomulyan.

Kedai kopi kalimetro ini hampir tiap hari ada diskusi lho. Coba deh cek Instagramnya, @kedaikopi_kalimetro selalu ada diskusi dengan topik yang beda. Komunitas atau LSM lain juga langganan ngumpul disini. Kedai kopi kalimetro ini juga jadi basecamp-nya media terakota.id, AJI, dan penerbit Instrans. Banyak deh, cuma itu yang aku tau setelah ngobrol santai dengan Mas Munif.




Ada dua rak buku di kedai kopi kalimetro ini, jadi bisa nambah wawasan baca buku sambil nyeruput secangkir kopi nusantara. Bagusnya, ada wifi juga. Jadi para generasi hape miring pemain moba bisa kok mampir kesini, sekedar kerja sendiri atau kerja kelompok.

Lokasinya di Jl. Joyosuko Metro No.42, ada teknologi namanya Google Maps, kalian bisa akses disini (peta). Harga kopi nusantara di kedai ini gak bakal bikin kamu miskin, murah tapi gak melupakan kualitas citarasa perkopian. Dateng jam 7 dan sekarang udah hampir jam 10 pas nulis kata ini. Baiklah teman-teman, gak baik kan cewek pulang malem. Jadi saya pamit dulu, rasanya senang bisa nulis lagi didampingi secangkir Gayo yang asem nan nikmat ini.

Sampai ketemu di cangkir selanjutnya ya :)





You Might Also Like

0 comments

Subscribe