Don't Judge The Look, But The Inside
April 24, 2015 |
Kemarin, beli minuman karena punya kemasan yang menarik dan mewah. Sebut saja, buavita royale rasa strawberry. Kemasannya unik. Desain, bahan, dan warna, looks fabolous. Nah, pas diminum...rasanya kecut. Gak sesuai dengan bungkusnya yang mewah dan menarik.
Kata temenku, "Ini nih, minuman brengsek. Kayak cowok brengsek. Dari luar bagus bungkusnya, dalemnya kecut." Pretty frontal as well, mhihi. Tapi emang bener? Menurutku, nggak juga.
Gini lho, friends, kita semua pasti tahu istilah "Don't judge people by their cover". I'm pretty sure that you already know the meaning of that quote. Sadar atau tidak, mau mengakui atau tidak, sebenarnya sebagian besar dari kita menilai seseorang dari penampilannya. Aku sih ambil teori dari Jonathan Stroud penulis serial Bartimaus Trilogy. Bahwa jin memiliki plane sampai ketujuh, apa yang dilihat manusia adalah plane pertama. Kita sebagai orang awam, melihat orang lain dengan plane pertama. Kita akan mengerti orang lain dari ujung ubun-ubunnya sampai kotoran di ujung kukunya, adalah ketika kita memahami plane terakhirnya. Mungkin, ini mungkin lho ya, pasangan yang saling mencintai dan punya hubungan yang awet, karena mereka memahami plane terakhir pasangannya. Sampai "rahasia" tidak bisa diterjemahkan lagi oleh mereka.
So, apa intinya ya? Intinya sih, kembali lagi, jangan menilai dari bungkusnya. Bisa aja, dia yang gendut item jelek, ternyata dia punya hati yang mulai dan siapa tahu dua atau tiga tahun lagi, dia berubah secantik Raisa. Atau bisa aja, dia yang ganteng tinggi semampai mempesona, ternyata gandengannya mas mas pirang memakain V-neck. Who knows gitu?
0 comments