Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil
October 17, 2018Hai temanku, apa kabar? Semoga harimu menyenangkan dan apapun itu, percaya lah kamu akan baik-baik saja. Aku punya cerita yang (semoga saja), membuat harimu jauh lebih baik. Ini tentang project yang aku jalankan dengan tulus dan berbuah hasil yang mengharukan.
Supaya lebih nyambung, mungkin kamu bisa melihat postinganku sebelumnya tentang program donasi untuk selimut. Tak bisa dipungkiri, ada duka untuk saudara atau rekan kita yang di Lombok atas bencana gempa yang menimpa. Melihat itu, aku merasa tak bisa diam saja.
Aku berinisasi membuat program donasi selimut untuk Lombok. Karena temanku relawan di Lombok bercerita, ternyata masih banyak warga yang tinggal di pengungsian. Bersama Travelingyuk.com dan semua kapasitas yang kumiliki, aku beranikan diri menggalang donasi selimut di 10 kota. Program ini sudah berjalan selama satu bulan, 31 Agustus - 30 September.
Ini gila. Benar-benar gila. Jangan tanya apa tantangannya, setiap hari aku menjalani program ini aku menemukan banyak. Satu otak mengkoordinir 10 kota, mengandalkan kerjasama, dan doa dalam hati semoga program ini berjalan lancar hingga donasi yang terkumpul sampai di tangan yang tepat.
Sesuatu yang diluar ekspektasi, membuatku harus berjuang bagaimana pun caranya program ini berjalan. Aku terjang semuanya. Mulai dari kerjasama media partner lokal, kolaborasi dengan coworking space di kota-kota sebagai tempat pengumpulan donasi, dan mengandalkan kapasitasku untuk menggerakkan orang---yang mana, aku sama sekali bertemu langsung orang-orang itu. Berani sekali ya aku? Tapi apa boleh buat, tak ada hal yang tak bisa kita lakukan, benar begitu?
Sempat aku ingin menyerah, kok berat banget ya. Tapi aku lihat lagi foto-foto kiriman temanku akan saudara di Lombok, menyerah atau berhenti di jalan bukanlah aku. Aku harus mendorong diriku untuk lari sampai garis finish. Aku percaya, sesulit apapun itu selalu bisa diselesaikan walaupun butuh pengorbanan.
Tak perlu banyak bicara akan tantangan, aku sangat menikmati prosesnya. Menjalankan program donasi ini mengajarkanku banyak hal. Banyak sekali. Sampai akhirnya, boleh aku katakan, program ini selesai sampai garis finish.
Donasi yang terkumpul total 400kg sandang dan donasi tunai sejumlah 4.119.123 rupiah. Tak ada kata lain yang bisa kuucapkan selain Alhamdulillah. Donasi barang dari 6 kota sudah diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Ceritaku di atas sederhana. Mungkin bagimu biasa, tapi ini pelajaran bagiku. Bicara soal pekerjaan, tak melulu tentang mengeluh dan seolah dunia runtuh karena tak ada yang bisa membantu.
Selama kamu tulus menjalaninya, selama kamu percaya semua akan baik-baik saja, aku bisa menjamin pekerjaanmu selesai.
Terima kasih untuk mereka yang membantuku. Diana anak magangku yang sama-sama dari Banyuwangi, Mbak Imhe dari Makassar, Mbak Ika dari Yogyakarta, Mbak Rose dari El Samara Coworking Space, Mbak Dyan dan Mas Kiky dari tim Travelingyuk.com. Dan masih banyak pihak lain yang berpartisipasi dalam program ini.
Itu dulu dariku. Untuk hasil yang lebih detail dari ceritaku di atas, kamu bisa akses bit.ly/selimutlombok ya. Aku tidak menjamin kalau hasil itu bagus, karena aku juga masih belajar dan aku sangat sangat menerima saran atau kritikan darimu agar membuat diriku jauh lebih baik dari sebelumnya.
__________________
Cheers,
Lidya Charolina
Oktober 2018, Malang
0 comments