Selamat Jalan Adik Kecil

June 15, 2015

Hi, there. How was your day? Hope you always good as usual. You know, it's kind of saddy day. Big condolences for my auntie, for his cutest baby 6 months. Kita gak pernah bisa menduga dan menebak umur orang sampai berapa. Bahkan, Tuhan juga bisa mengatur kehidupan bayi yang baru menghirup udara segar atau terpaan sinar matahari, lalu berhak memanggilnya kembali di sisi-Nya.


Udah hampir sebulan lebih, Riko yang baru lahir di bulan Desember 2014 menginap di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang. Karena rumah sakit di Banyuwangi sudah angkat tangan untuk menangani Riko yang sudah terkena infeksi paru-paru. Itulah sebabnya, kedua orang tua kesayangan Riko membawanya ke Malang untuk perawatan dokter yang lebih intensif. Jauh dari sanak saudara yang notabene di Banyuwangi, dan di Malang gak ada keluarga satu pun. Kecuali keponakan yang kebetulan kuliah di Malang. I can't imagine how they survive and keep their spirit on it.


Sebagai keponakan, I feel like I have less effort to support them and stay next to them. Udah sebulan di rumah sakit tapi cuma sempet lima atau enam kali jenguk. Urgh sebel banget kalo inget-inget lagi. Padahal, seandainya aku lebih peka dan aware, I should stay next to my beloved auntie and support her as it used to be. Tapi apa ya, adaaa aja halangannya. Belum lagi peraturan di rumah sakitnya cuma ijinin jam jenguk 16.00 - 18.00 WIB aja.


Sehari usai menjenguk Riko, besoknya langsung dapat kabar duka. That cute and honest baby gone. God really love him. And heaven need him. Semua orang di rumah telfon di detik yang sama dengan makna yang sama. "LIDYAA CEPET KE RS SEKARANG!!" dan "Lidya, Riko udah gak ada. Kamu cepet ke RS ya, nduk." dan "Lidya, tolong ke RS sekarang."

Sampai disana, tante udah diam mematung menatap bayi mungil yang sudah terbungkus kain. Yah, tidak ada yang bisa dijelaskan selain duka dan kehilangan yang dalam.

Ada perasaan yang undiscriptable ketika masuk ke ruangan perawatan bayi tempat dimana Riko dirawat. Bukan cuma Riko yang terbaring dengan selang di hidungnya, ada banyak bayi yang menerima perawatan yang sama. Mulai dari hydrosepallus sampai penyakit organ dalam. Ada rasa gak tega ketika melihat bayi-bayi mungil yang berjuang melawan monster dalam tubuh mereka. Sedangkan, disisi lain, kita masih aja ngeluh tugas kuliah yang seabrek atau ngabisin duit demi tuntutan kebutuhan sosial yang gak pernah ada limitnya--gak pernah bersyukur udah dikasih pernafasan yang normal.


Bagaimanapun, selamat jalan adik kecil. Thank you for make people around you happy. Your smile, your laught, your cute things cry, were never forgotten. God love you and heaven need you. For my autie and families, we never knew when and where we found or losing someone. And there's nothing we can do except thanks to God for everything we have.


Big condolences and honour,

Lidya Charolina



Foto-foto adik Riko :')












You Might Also Like

0 comments

Subscribe