Minggu Yang Buruk

September 25, 2014

My management time was really bad. Khususnya minggu ini, jadwal yang udah tertara rapi berantakan hanya karena satu penyakit yang gak bisa disembuhkan oleh hipnoterapi atau dokter manapun: malas. Selain malas, ada mager; males gerak. Selain mager, ada lagi bisikan setan di kepala "Nanti aja dikerjainnya, sekarang dienak-enakin dulu." Nanti dan nanti sampai H-satu jam, baru deh bergerak cepat persis kayak tikus dikejar kucing.


Masalahnya bukan ada di jadwal yang padat, tapi masalah besarnya justru terletak pada diri sendiri. Misalnya aja, besok pagi ada kuliah pagi jam tujuh. Udah tahu besok kuliah pagi, seharusnya bisa jaga diri harus tidur maksimal jam duabelas malem. Sayangnya, motivasi diri untuk tidur sebelum jam duabelas itu susaaah banget. Terlebih kalau alasannya cuma buat nonton anime series atau sebuah film. Itu menjijikkan.

Lebih menjijikkan lagi, aku udah bolos dua matkul dalam satu minggu ini yang disebabkan manajemen waktu yang sangat buruk. Bagaimana solusinya? Kalau solusi sih, udah dipikirkan sejak jaman baheula. Tinggal bagaimana mengimplementasikannya dengan baik. Sayangnya godaan setan lebih besar daripada motivasi untuk bangkit.

Dan penyesalan itu selalu datang di akhir, dan evaluasi tanpa pembenahan diri yang konkrit ibarat makan roti tanpa selai. Masih banyak kekurangan, jadi merasa munafik. Bagaimana tidak? Daridulu koar-koar, "Our time was very limited. Don't waste your time for any shit things." But the fact is...yes, yes, I was a big liar with a thousand bullshit. Bagaimana bisa mendevelop diri ini kalau terus-terusan telat dan selalu menunda pekerjaan. Harus dibenahi, benar-benar harus dibenahi. Well, ini cerita mingguku, mana minggumu?

You Might Also Like

0 comments

Subscribe