Dimana Buku Diarymu?
November 07, 2013
Buku diary adalah tempat teraman untuk mengubur rahasia-rahasia terbesarmu dan tempat ternyaman untuk mengadu. Walaupun buku diary itu benda mati, tapi butiran rahasiamu tidur nyenyak dan tenang didalamnya.
Jika malam tiba atau hujan datang atau momen disaat kamu butuh seseorang tapi tak satupun ada yang bisa meminjamkan telinganya, maka yang kamu lakukan adalah membagi ceritamu pada buku harianmu. Tapi sayangnya itu dulu.
Bagaimanapun, manusia memang suka berbagi pengalaman dan ekspektasi mereka pada siapapun, entah itu pada benda mati atau makhluk hidup. Kita tahu sekarang privasi itu sudah tidak ada harganya. Buktinya sudah banyak. Bahkan mungkin salah satu dari kamu pernah merasa membagikan rahasiamu pada khalayak umum? Tidak perlu khawatir, saya juga pernah melakukannya---sampai sekarang mungkin -__- karena saya masih belum sadar, tepatnya belum ada yang menyadarkan.
Dengan adanya sarana media sosial seperti yang kamu tahu seperti facebook, twitter, dan... blog. Semua orang menjadi hobi berbagi, prinsip up to date mendarah daging. Mengupdate berita dan pengalaman seru menjadi topik hangat postingan mereka. Tapi sayang itu dulu. Sekarang mereka cenderung membagikan cerita pribadi mereka, karena menurut mereka cerita pribadi lebih menarik dari topik lainnya. Maka dari itu, jangan salahkan stalker. Stalker lahir dan tumbuh merajalela karena banyak juga yang udah blak-blakan di akun sosialnya. Kesimpulannya, jangan salahkan orang yang menjudge-mu, mereka begitu karena...mungkin nih, karena menyimpulkan segalanya dari apa-yang-kamu-sudah-bagikan pada sarana publik. Sekarang banyak yang mempersepsikan bahwa media sosial adalah buku diary. Padahal mereka belum tau, media sosial itu bukan benda mati. Buku diary punya cover dan gembok, sedangkan media sosial? Kamu pasti tahu jawabannya.
Sebagai manusia, sebagai pengharap ruang nirwana, berbagi itu boleh asalkan kamu tau intensitas pengalaman mana yang boleh dibagikan dan yang tidak. Tutup tirai jendela rahasia terindahmu, biarkan mereka tenang dan tidurn nyenyak, agar tidak diganggu oleh pengintip-pengintip tak diundang. Jadi, sekarang, dimana buku diarymu?
0 comments