Disindir >o< Menyindir

December 26, 2011


Gimana perasaan kamu kalo ada yang menyindir kamu? Marah? Kesal? Oh, yaa jelas banget. Rasanya pengen nglempar bata susun sembilan ke muka orang yang udah monyong-monyong seenaknya nyindir kita yang..mungkin ada sesuatu yang salah paham. Ngomong seenak pusernya yang bodong, ngatain kita gini lah gitu lah. Dan, kebanyakan...rata-rata...mayoritas...kita yang merasa tersindir dan tersinggung cuma bisa tersenyum kecut, atau ujung-ujungnya cara ampuh adalah belaga budek kanan kiri. Dalam dada udah dilahap jago merah, tapi otak mencari kayak kutub selatan dan utara, mencoba berpikir rasional. Bibir jadi merapat menahan kesal.
Sedangkan dalam batin, kita udah mengumpat komat-kamit sendiri tanpa ada yang mendengarkan selain telinga sendiri. Tapi, apa daya, sekomat-kamitnya kita, secas cis cosnya kita ngatain orang, kalo cuma di dalam batin...sama aja. Nggak ada bedanya.


Dan, bagi kamu yang menyindir orang rasanya gimana? Puas? Senang? Menang? Oh, yaa jelas banget. Rasanya pengen ketawa sekeras naga nggak sikat gigi 500 tahun, dan terbang pakek sayap capung yang patah ke langit. Merasa menang diatas dera dan derita orang yang kamu sindir. Sampai kiamat pun, kamu nggak akan merasa bersalah dan nggak pernah bisa memikirkan bahkan mengerti perasaan orang yang kamu sindir. Mungkin aja kamu lupa atau bisa aja memang sengaja nggak mau mengerti.
Kalo saranku, mending jangan seenaknya menyindir orang.


Memang sih, perasaan manusia nggak masuk dalam kategori perlingungan KOMNAS HAM. Tapi, kamu dilahirkan untuk memiliki norma yang mengangkat derajat kamu sebagai manusia. Kalo kamu bisanya cuma menyindir dan nggak mernghargai perasaan orang, otakmu sama kayak otak beruang. Egois dan maunya sendiri, nggak peduli siapa dan dimana, nggak peduli kanan dan kiri, nggak peduli semuanya. Ckckck...sadis ya?




Makanya, jangan pernah main-main dengan perasaan. Satu sindiran bisa menjadi bibit satu juta dendam yang akan menghancurkan kamu di masa depan. Bukannya aku nakut-nakutin, tapi aku sarankan yang baik-baik aja deh buat kamu.
Kalo kamu menyadari betapa sadisnya menyindir orang dan kamu pernah menyindir orang. Segeralah minta maaf, better late than never. Daripada dosamu dibawa mati, mending terlambat yang penting beban dosa dicabut. Ok? Ok? Ok?


Pendek aja ya postinganku ini, sekiaaan....

You Might Also Like

0 comments

Subscribe