Don't You Ever Hide Your Feeling
October 25, 2015Hi, there. How was your beautiful day? Semoga harimu indah dan selalu menyenangkan ya. Jangan bad mood gara-gara tugas dong, life is just too short and heavy kalo yang kamu pikirkan cuma beban tugas. Dibawa santai wae lah. Coba tarik nafas dulu...tenangkan pikiran...and let it go.
Kenapa judulnya "Don't You Ever Hide Your Feeling", karena memang mau bahas tentang say what you want to say, don't faking your self, so they will understand who you are. Saat acara konferensi MBC 2015 di Jakarta, salah satu chair memutar sebuah video percakapan dua insan di facebook. Mulai dari apa yang mereka ingin katakan dengan apa yang mereka kirim benar-benar tidak sinkron. Kita sebut saja Nanas dan Apel.
- Apel: "Gimana ujianmu? Semoga kamu bisa melewatinya dengan baik. Aku senang kemarin kita bisa pergi bersama. Semoga kita bisa bertemu lagi" sedangkan yang dikirim "Gimana ujiannya?"
- Nanas: "Gak begitu baik, aku kurang maksimal belajar, sedih banget :(( Kemarin sungguh menyenangkan. Kapan kita bisa pergi bersama lagi?" sedangkan yang dikirim "Bagus."
- Apel: "Oh, baguslah kalau begitu. Kapan kamu ada waktu kosong? Mungkin lain kali kita bisa bertemu lagi seperti kemarin?" sedangkan yang dikirim "Senang mendengarnya."
- Nanas: "Terimakasih sudah perhatian, aku hargai itu." sedangkan yang dikirim ":)"
- Apel: Apa kamu sibuk? Bisakah kita keluar lagi seperti kemarin?" sedangkan yang dikirim "Aku harus pergi, ada urusan."
- Nanas: "Hati-hati di jalan, terimakasih untuk kemarin :)" diganti dengan "See you :)"
Apa kamu pernah mengalami pengalaman seperti Nanas dan Apel? Bohong kalo bilang gak pernah. Pasti pernah. Nah, mulai sekarang, jadilah dirimu sendiri. Katakan apa yang isi hatimu ingin katakan. Sometimes itu berhubungan dengan kesempatan. Selagi kamu ada kesempatan untuk mengatakannya, jangan menunda-nunda. Misalnya saja, kamu bertengkar dengan teman kamu. Cepatlah minta maaf sebelum jadi bad blood kayak di lagunya Taylor Swift.
Contoh lain, ketika kamu dibebani banyak tugas dalam satu kelompok. Coba deh berusahalah untuk bilang "Maaf, tidak bisa". Kebiasaan orang Indonesia itu selalu bilang iya...iyaa...tapi sebenernya beban yang ditampung udah ovverload. It's okay kamu say no karena kamu gak mampu daripada kamu say yes tapi pada akhirnya kamu sendiri yang lelah dan kerjaan gak tuntas. Yang rugi siapa? Kamu sendiri.
Contoh lagi, ketika kamu ingin memuji orang, katakan. "I appreciate you because you give me some insight about your experience". Memuji orang yang memang kamu kagumi itu bukan penyakit lho, so do it. Biasakan untuk menghargai dan memuji orang mulai dari sekarang, suatu saat kamu pasti figure it out alasannya ketika sudah dewasa nanti. Selain itu, biasakan untuk mengucapkan terimakasih. Biarpun kamu gak butuh bantuan tapi dibantu, biarpun bantuannya kecil, tapi katakanlah "terimakasih banyak". Orang bakal segan lagi bantu kamu suatu saat kamu membutuhkan mereka.
Contoh lain, jangan sembunyikan apa yang kamu inginkan dengan apa yang kamu katakan. Semisal pengen ngajak ketemuan buat ngobrolin hal seru, ajaklah dia. Jangan cuma bayangin bisa ngobrol seru bersama doi lewat lagu di kedua headset kamu. Masalah dia sibuk atau ditolak, inget "You'll never know if you never try". Kalo dia nolak, yaudah bro and sist, let it flow. Carilah partner lain yang bisa diajak asik bersama. Believe me, you're not alone and unexpected story menunggumu disana.
The thing is, just f*cking say it. Say no if you want to, say yes if you want to. Be your self, don't fake, let people know what you feeling inside. So, tell him/her now. Tell them what you want to say about. Simple.
Well, this quote seems like the implication of my post |
0 comments