When I'm Thinking About Dream...

October 23, 2013

Sumber: www.graphics99.com

Sampai detik ini pun, saya masih ragu dengan mimpi-mimpi yang saya letakkan di atas kepala saya. Apakah benar yang saya pilih ini tepat? Apakah saya mampu menggapainya? Lalu berujung kebahagiaan dan pencapaian aktualisasi diri yang saya inginkan? Entahlah.

Bahkan duduk bersila sambil memijat keyboard di depan laptop soak yang sudah waktunya reparasi ini, saya masih berpikir dan menimang-nimang apa yang sebenarnya saya lakukan disini. Mengeluh tentang hidup yang saya jalani? Jujur saja, i'm so tired about complaining. Di lain sisi, saya merasa kurang bersyukur dengan apa yang saya dapat. Tidak pernah merasa tercukupi dan puas.

Uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. Semua orang berbondong-bondong dengan cara mereka sendiri mengejar sesuatu yang bahkan dapat melupakan Tuhan mereka, apalagi kalau bukan demi uang?
Motivasi kognitif saya lemah, tidak ada unsur ekstrinsik maupun instrinsik yang bisa menggugah saya bangkit dan melaju. Jurusan yang saya ambil, Ilmu Komunikasi, saya masih bertanya-tanya akan jadi apa saya nanti dengan pendidikan yang saya pilih sendiri ini?
Bayangan sederhana saya; membahagiakan orang tua, adik, dan hidup bahagia dengan keluarga kecil saya.

Tapi, bayangan sederhana ini sedikit pudar ketika saya didudukkan didepan layar realita yang saya hadapi sendiri. Di dunia ini tidak ada yang instant, indomie saja masih perlu direbus. Keinginan sederhana untuk menjadi volunteer, berkarya, dan menciptakan karakter kreaktif anti-maisntream, itu semua masih terbungkus rapi dalam benak saya. Pertanyaan yang sama dari mereka, "Besok pengen jadi apa?" yang setiap waktu jawabannya terus berubah-ubah. Lalu, kapan bisa memberikan jawaban yang tetap dan tepat?

Life mapping yang saya buat, keingan yang membulat, apa hanya akan menjadi pajangan yang tak begitu indah di dinding kamar ketika dilihat?
Jika ingat keluarga saya, saya ingat cita-cita saya. Yang saya lakukan disini, terbaik hanya untuk mereka dan terlebih untuk saya sendiri. Maka dari itu, mulai sekarang, awal yang bisa saya lakukan masih menggali. Menggali apa yang ada pada saya, lalu menghubungkan dengan kabel-kabel penghubung menuju impian yang saya inginkan. Bismillah...

You Might Also Like

0 comments

Subscribe