I'm just trying to be an ordinary girl

April 29, 2013


Kadang tiap waktu kosong aku mikir, what's wrong with me? Ngeliat kesalahan sendiri itu ibarat liat tai lalat di punggung. Harus ada orang yang bantu menilai, dan jelasin apa salahnya biar tahu cara memperbaikinya.

Dan ini ada kesalahan atau sifat buruk yang aku sadari emang ada dan terjadi;

1. Punya Hobi Ngilangin Barang
Yang ini nih aku gak suka. Bukan sering lagi ngilangin barang, udah jadi rutinitas. Udah tiga kali aku ngilangin atm, ngilangin dompet beserta isinya yang hampir setengah juta, ngilangin gelang emas 4 gram, ngilangin hape, dan masih banyak lagi.
 Aku udah berusaha gimana caranya mengatasinya, tapi gagal. Emang kayaknya ingatanku terlalu sempit untuk itu. I lost it at all, lame!

2. Gak peka sama sekeliling
Aku orangnya gak peka, jadi sekeras apapun orang nyindir dan nge-judge, aku bukan gak peduli tapi emang gak tau kalo sindiran itu buat aku. Tapi disisi lain, pura-pura gak denger dan gak terjadi apa-apa salah satu keahlianku. Tapi sekali aku sayang sama orang, entah itu keluarga, teman dan seseorang, aku punya simpati dan empati yang kuat dan gak bisa dipungkiri lagi. Untuk teman lama maupun baru dan keluargaku tercinta.
Aku berusaha peduli dengan caraku sendiri, berbaur dan menghargai keberadaan mereka. Memberi perhatian yang cukup untuk mereka dan tidak berlebihan. Dan juga aku gak mau mengulang kesalahan lagi, terlalu memberi perhatian ke orang yang hubungannya gak lebih dari seorang teman bisa bikin misunderstanding. I don't have enough money to make everyone rich, but i have enough love to give to make everyone happy.

3. Emosional
Aku punya sabar, tapi ada batasnya. Sejenis orang yang dipukul satu kali  masih bisa diam, dua kali masih bisa sabar, tiga kali masih bisa sabar lagi, dan empat kali, jangan main-main. Aku baca di buku artikel, tipikal orang kayak aku ini pendendam berat dan sulit mengakui keberhasilan orang lain. Oh, is that right? Kalo untuk pendendam berat, aku belum ngerasainnya. 
Tapi mengakui keberhasilan orang lain, emang agak sulit. Aku sadar aku punya penilaian sendiri terhadap orang-orang, kalo orang lain nilai bagus belum tentu aku mengiyakan. Dan sebaliknya. Jadi bisa diketahui betapa sulitnya menyamakan diri dengan lain, sedangkan pada dasarnya murni berbeda. I don't have to be better, just have to be different, right?

4. Gak lebih dari 3 bulan
Kadang aku juga heran, yang salah akunya atau orang yang aku sayang? Mereka adalah orang-orang yang aku hargai, walopun udah jadi mantan. Walopun toh mantan itu jadi bahak ejekan, tapi sebenernya mereka orang-orang yang sampai sekarang aku hargai. Karena mereka udah kasih pelajaran yang berarti, tanpa mereka, aku gak  mungkin bisa nulis. Mereka sumber inspirasiku. Tapi masalahnya, mulai dari jomblo sampek jomblo lagi, aku gak bisa ngejalanin sebuah hubungan lebih dari tiga bulan.
Putus dengan alasan jelas maupun gak jelas, bikin aku bingung. Mungkin alasannya udah gak bisa nyatuin prinsip yang udah dikultur sejak awal perjanjian. The promise was broken. Heran, janji-janji yang dikatakan dengan mudah gak sebanding dengan rasa pahit gagalnya janji itu untuk ditepati.

5. I didn't wake up yet
I'm blind. I didn't know what i suppose to be. Where i stay, who i'm talking to, how i can know and take a chance to be an ordinary with the others. What should i do? There's no answer, i think i should found it by myself. Truth, i really want to be normal girl. Loving and loved.
In my life, i've lived, i've loved, i've lost, i've missed, i've hurt, i've made mistakes, but most of all, i've learned.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe