Orang dewasa itu kayak apa sih?!

November 18, 2011

Oshh!! Ossh!! Yooossshhh!!! ----> Nih anak kenapa yaa?
Maklumlah, kebanyakan nonton anime, dorama dan film-film Jepang. Jadi ketularan autis niru-niru yang tak layak di tiru. Huaha~
Minna-san! Ogenki deska? Genki da ne~ ----> (Tuh 'kan? Lagi.)


Sudah-sudah, kembali ke topik. Hmn, apa yaa? Aku mau ngomong-ngomong nih. Ngomongin apa yaa? Ngomongin kalo aku punya omongan. Haha :D
Menurut kalian, dewasa itu gimana sih?

Dewasa itu masa dimana kita sudah bisa pengertian atas semua masalah yang menimpa kita. Secara garis besar sih gitu. Tapi ada kah hal lain selain dewasa = pengertian dan penyabar?
Kalo menurutku, dewasa itu.... D-E-de-W-A-wa-S-A-sa = DEWASA.
Dewasa itu tidak membutuhkan perhatian orang lain. Misalnya aja nih yaa, kamu sms-an sama pacarmu. Nih aku praktekin sms-nya...
Cowok : Sayang, kamu lagi apa?
Cewek : Lagi novi sayang. Kamu?
Cowok : Sama dong. Kamu udah makan?
Cewek : Belum sayang
Cowok : Yaudah, cepet gih makan sana entar sakit lagi.
Perhatikan baik-baik kalimat diatas, andai aku jadi cewek yang dewasa, rugi dong aku jawab `belum makan`. Toh ternyata ngomong belum makan juga nggak di anterin nasi tempong ke rumah. Cowok yang seperti itu sok perhatian aja cuma lewat ponsel doang. Bukannya mengintimidasi cowok sih, tapi mayoritas 'kan gitu. Menjadikan awal pacaran yang terlalu indaaaaaaah banget, nanti menghasilkan akhir pacaran yang terlalu pahiiiiiiiiiiiiiiit banget.
Tapi beda lagi kalo sms-an ceritanya begini....
Cowok : Sayang, kamu sudah mandi?
Cewek : Belum sayang, baunya sampek sana ya?
Cowok : Nggak kok sayang. Yaudah, aku kesana yaa, mau mandiin kamu...
GUBRAK!!!!
Makan sama Mandi beda banget pengertiannya. Kalo belum makan, akan sangat baik kalo kamu mengantarkan nasi pecel ke rumah doi. Tapi kalo belum mandi, akan sangat baik lagi kalo kamu ke rumahnya terus mandiin dia---loooh? MESUUM!! *guyon guyon, ehehehe....
Dewasa juga punya percaya diri. Dan juga mampu mengimbangi percaya dirinya itu. Nggak terlalu minus dan nggak terlalu plus juga. Kalo percaya dirinya minus, alhasil minder dan itu bukan kategori kekedewasaan. Lain lagi dengan percaya dirinya plus-plus. Over confident bisa membuat kamu manusia alay. Dan ke-alay-an bisa membuatmu di jauhi oleh orang-orang yang jelas `ilfil` dengan tingkahmu. Tapi kalo menurutku, masa alay adalah wajar. Karena tanpa ada alay, kita tidak bisa dewasa. Seperti kata Bang Dika, proses rantai dewasa itu :
Bayi-Balita-Remaja-ALAAAAAAY-Dewasa ^^

Kalo kamu bisa menganalisa potensi kamu, sekecil apapun kemampuanmu itu asalkan terdeketeksi olehmu, bisa dibilang kamu dewasa. Karena? Dengan potensi bakatmu itu, sekecil-seciprit-sedikuit apapun bakatmu (contohnya kamu bisa minum air 4 liter dalam satu tegukan), kamu bisa menjauh dari rasa minder karena telah menemukan jati diri `ini lho aku! Just me! Aku ya aku!`. Tapi harus dijaga, karena kalo berlebihan bisa membuat arogansi. Mentang-mentang punya potensi aja sombong membusungkan dada, cih! ---> Nyemplung sana ke laut! Haha :D

Sedangkan lawan kata dari dewasa adalah kekakan-kanakan, bahasa gaulnya childish. Mendengar kata itu aja, pasti kalian udah berpikiran kalo childish itu sifat yang egois, terlalu kekanak-kanakan, manja, norak banget, dan kurang pengertian mengenai hal apapun. Aku juga berpikiran sama. Semoga dari kalian bukan termasuk kategori childish ya? Kalo childshnya anak cewek sih wajar, tapi kalo cowok? Ich, minggir sana...cowok kayak gitu harus bertapa 40 hari 40 malam di gua untuk intropeksi biar jadi cowok dewasa.
Huakakakakakkkk~

Kalo menurutmu, dewasa itu gimana? Bagi-bagi dong konklusimu sendiri ke aku. Gini-gini aku juga blogwalkers. (pernyataan nggak penting)
Analisa kekedawasaan untuk aku sendiri sih, aku masih di bawah rata-rata. Kok bisa? Yaa bisa lah,
aku masih dalam tahap intropeksi diri. Mencoba memahami masalah-masalahku dan mengambil hikmahnya biar bisa jadi pupuk untuk menjadikan aku wanita dewasa. Karena, dibalik wanita sempurna yang tegar dan tersenyum, di sana ada lelaki yang pernah menyakiti hatinya hingga ia mampu tersenyum setegar itu. Whuuuiiisss~ (Kamu ngentut yaa? Kok ada suara hembusan angin dari pantatmu?)

Sekian yaa, dewasa-dewasanya sampek disini. Aku cas-cis-cus disini jangan dipercaya semua kata-katanya. Karena itu semua menurut analisa dan pengalamanku sendiri. Jadi wajar kamu kalo merasa `Opo iyo? Mmm...mos..mosok? Aku gak percoyo ah!` ketika baca blog-ku ini.
Saya Carolina Lidya, pamit undur diri.
Jaa, matta ne~ Sayoonara!!!!!!!

You Might Also Like

0 comments

Subscribe