Nonton Film One Day (2011), Bikin Kepikiran Berhari-hari

May 21, 2018


Akhirnya bisa bernafas tenang, weekend kemarin gak ada kerjaan yang menuntut harus keluar kota. Paling seneng kalau weekend gak ada agenda, enaknya emang guling-guling di kasur sambil maraton-in film. Nah kebetulan kemarin dikasih rekomendasi sama temen buat nonton film One Day, dan ternyata... filmnya ngeselin bikin baper berhari-hari!

Film One Day yang aku tonton rilis tahun 2011 dan diperankan oleh si neng cantik Anne Hathaway dan si babang ganteng Jim Sturgess. Soalnya ada film One Day punya Thailand tahun 2016, jadi jangan sampai salah streaming ya. Judul sama tapi film beda.

Sinopsis Film One Day (2011)
Cerita diawali hari kelulusan Emma Morley dan Dexter Mayhew di 15 Juli tahun 1988, hubungan mereka bermula sebagai sahabat. Jadi setiap tanggal 15 Juli, Emma dan Dexter selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. 
Hubungan mereka lebih dari sahabat, boleh dibilang sih friendzone tingkat akut. Si Dexter adalah pria kaya, gonta ganti pacar dan karirnya melejit sebagai presenter acara tv yang hits pada jamannya, sedangkan Emma Morley hanya bekerja sebagai pelayan makanan Mexico. Biarpun begitu, mereka berdua tetap saling mengabari satu sama lain, ya pokoknya friendzone akut lah.

Sepanjang tahun mereka masih belum berjodoh. Bahkan Dexter sudah menikah dan punya anak, lalu bercerai karena istrinya selingkuh diiringi karir Dexter yang menurun drastis. Kebalikannya dengan Emma, dia berhasil menerbitkan buku dan karirnya membaik.

Akhirnya ada momen dimana Emma mengorbankan pacarnya yang seorang musisi demi menjalin asmara dengan Dexter. Poinnya sih, harus nunggu bertahun-tahun dulu ya sis baru friendzone-nya pecah jadi pasangan beneran. Resmi pula. Kalo aku sih no, yang pasti-pasti aja. #antifriendzoneclub

friend with benefit banget lah cuy
Nah aku pikir filmnya bakal happy ending nih, eh ternyata belum. Si Emma dan Dexter akhirnya bisa bersatu sebagai suami dan istri beneran. Bahkan mereka berdua sudah merencanakan mau punya anak. Tapi gaes...

Wah ngeselin sih. Aku gak bakal spoiler, biar kalian tonton sendiri deh. Yang bikin kesel, kalo mereka dari awal gak jodoh tuh kenapa harus ada friendzone? Kenapa dipertemukan lagi kalau ujung-ujungnya gak-bisa-bersama-selamanya?

Aku kasih sama Emma, dia menghabiskan waktunya demi mengharapkan satu pria. Giliran udah dapetin si pria, takdir berkata lain. 

Ya intinya film ini bikin baper berhari-hari. Ngerasa baper sebagai Emma, gak adil banget. Buang-buang waktu demi mengharapkan satu pria. She deserve happiness more and more better than that!

Tapi mereka berdua mesra banget, bikin iri :(
Ah entahlah. Mungkin itu indahnya film, letak komersialnya ada di keberhasilan bikin penonton kesel. Semoga gak terjadi di kehidupan nyata ya, pokoknya kalian seriusin aja yang pasti-pasti. Oke?

You Might Also Like

0 comments

Subscribe