I always pray for being stupid

August 21, 2017


Hai sob. Apa kabar? Semoga kalian hepi-hepi aja ya, sama apapun yang kalian lakukan. Kalau kamu ada waktu kosong, kamu mungkin bisa baca postinganku sebelumnya tentang kebodohan dan insiden dompet hilang. Karena apa?

KARENA DOMPETKU UDAH KETEMU!!!

Last line on my previous post, disitu aku nulis: kalau jodoh pasti dompetku kembali. See? It does. Kata-kata adalah doa men. Konyol sih, dompetku gak jatuh di tengah jalan atau apa...ternyata ketinggalan di fotocopy kampus. Parahnya, sim dan ktpku itu dipajang di kaca fotocopy, jadi siapapun bisa lihat fotoku yang, entahlah. Semua orang punya aib foto ktp/sim.

Intinya, I'm happy for my beloved wallet finally back. Di postinganku sebelumnya juga, aku nulis tentang stupidity and how to handle it. Dan sekarang aku nulis judul, I always pray for being stupid. Kenapa?

Tiap solat, salah satu doa yang aku panjatkan adalah berdoa untuk tidak dijadikan pintar melainkan tetap bodoh. Serius. Ya Allah, jangan buat Lidya pintar. Biarkan Lidya bodoh, jangan biarkan Lidya capek untuk belajar.

I never felt enough, that was because I'm stupid. It encourage me to learn more, more than before. 

You Might Also Like

0 comments

Subscribe