Useful or Wasted Time?

March 30, 2014

Kesukaanku baca buku fiksi dan nonton film gak diragukan lagi. Tiap hari kalau gak pegang buku fiksi rasanya kayak makan bakso tanpa kuah. Begitupun dengan film, kadang tiap malem kalo gak ada tugas bisa nonton dua film sekaligus. Yang aku takutin, gimana kalo hobiku ini justru menguras waktuku yang berharga dan bikin lupa dengan apa yang harus aku kerjakan.

Masalah ngerjain tugas, aku tipikal orang yang suka semangat kalau sudah dekat dengan deadline. Kalau masih seminggu atau kurang dari itu, santai saja, woles man. Kalau udah tinggal beberapa jam atau H-1, disitulah semangat mengembara ngerjain tugas. Orang bilang "Power of Kepepet", itu manjur. Meski harus terburu-buru, ngeprint atau jilid makalah dua puluh menit sebelum ketok palu pengumpulan tugas ditutup. To be honest aja, aku sadar kok kedisiplinanku jauh dari sempurna. Jadi yang namanya telat dan terburu-buru itu bukan masalah baru yang harus aku hadapi. 

Ditambah lagi masalah holic dengan buku fiksi dan film yang ditonton nonstop. Sampai bikin lupa dunia nyata, dan menurutku disitulah perhatianku terkuras untuk dunia sendiri.
Di sisi lain, membaca buku fiksi dan nonton film nambah pengetahuan baru. Tahu bagaimana dunia dongeng yang dibuat orang barat, tahu tentang dewa-dewi yang disembah oleh bangsa romawi, tahu bagaimana sejarah raja besar di dunia, termasuk gypt dan lainnya. Begitu pula dengan ideologi yang ditanamkan penulis dalam buku mereka, penilaian kritis mereka tentang realita dan otomatis membuat pikiran ikut tajam merespon sesuatu.
Dari sini, meski aku harus menyimpulkan, aku gak tahu apakah waktuku aku habiskan dengan percuma tapi disisi lain bermanfaat untuk pengetahuan informasi akan sesuatu.


You Might Also Like

0 comments

Subscribe