Resiko Menjalin Hubungan HTS-an

October 01, 2013

 
Udah tau 'kan HTS-an itu apa, atau jangan-jangan kamu sendiri yang lagi HTS-an. Ciee ciee.
Apa sih enaknya HTS-an? Manis, asem, atau kecut? Semua orang pasti udah pernah ngerasain kok. Walopun yang ngakunya daridulu gak pernah pacaran, pasti dia pernah HTS-an sama temennya atau tetangganya. Ya 'kan? Ngaku aja deh...


Hubungan tanpa status itu bisa terjadi kapan dan dimana saja. Sebelum resmi jadi pacaran atau sesudah pacaran, alias udah putus tapi masih berhubungan. Hayo yang lagi ngerasa pasti senyum-senyum nih.

Hubungan tanpa status itu gak dilarang dan gak diwajibkan. Tapi pada umumnya, HTS-an itu lebih banyak membuang harapan daripada menetapkan kepastian. Banyak resiko jika menjalani hubungan tanpa status yang resmi. Ini dia, jebreeet!

1, Sinonin dari PHP
HTS sama PHP itu sama halnya dengan pepaya dan kates, mirip cuma beda nama dan sebutan aja. HTS itu lebih diakui, PHP itu ge-ernya yang kegedhean. Buat kamu yang lagi HTS-an, kamu lagi di PHP juga. Gws ya :*

2. Cuma buat mainan
Hayoo...gimana kalo ternyata dia cuma mainin kita, manfaatin kita, dan jadi bahan pelipur laranya dia pas dibutuhin aja? Kamu gak akan pernah merasa, karena terlalu nyaman dan bahagia saat "merasa" ada disisinya. Padahal enggak juga. Belum tentu dia juga berfikir yang sama, belum tentu dia cuma menjalani satu hubungan aja, belum tentu, belum tentu...

3. Pandangan dari orang lain
Ini dia yang gak bisa lepas dari pikiran. Apa pendapat orang sekitarmu? Pendapat teman-temanmu saat kamu menjalani hubungan tanpa status dengan dia? Ledekan dan cemohan itu jadi makanan sehari-hari kamu. Dibilang gak bisa move on lah, kayak gak yang lainnya aja lah, bego banget lah, dan banyak lah lainnya. Kamu yakin, bisa menerima pendapat orang lain dan mempertahankan hubunganmu dengan dia tanpa hitam diatas putih? Yakin?

4. Ditinggal pergi kapan aja
Namanya juga tanpa status. Ditinggal jadian sama cewek lain atau ditinggal nikah sama anak orang juga sah-sah aja. Orang tua dan teman-temannya gak mempersalahkannya. Yang jadi masalah, nasibmu gimana? Perasaanmu, perjuanganmu, dan waktumu, sia-sia kandas ditengah jalan?
Tentu kamu gak akan bisa menerima kenyataan bahwa dia bukan orang yang selama ini kamu anggap yang terakhir. No dear, that's a big mistake. Disisi lain kamu gak berhak menentukan atau menyalahkan pilihan dia. Yaudah, sekali dia memutuskan pilihan, kamu bisa apa? Gigit jari, iya. Patah hati, iya. Berharap dia kembali dan meresmikan hubungan kalian berdua, IT'S NEVER HAPPENS.


Oleh karena itu, nyari hubungan tuh yang pasti-pasti aja. Kamu gak boleh egois, jari telunjuk di tangan kananmu ada berapa sih? Cuma satu 'kan? Yaudah, pilihanmu cuma satu. Jangan memberi harapan palsu, kamu gak kasian dia yang terbang dengan sayap harapannya agar bisa duduk berdua di kursi yang sama denganmu, harus menyia-nyiakan waktunya menunggumu sedangkan dia seharusnya memiliki orang yang lebih pantas dan lebih bisa membahagiakan dia selain kamu.

Boleh saja kamu menganggap HTS-an adalah implementasi dari hubungannya orang dewasa. Tapi coba kamu lihat film 500 Days of Summer. Saat si cowok udah berharap banyak dan menganggap fine-fine aja hubungannya dia dengan ceweknya yang tanpa status itu. Kemudian pada suatu hari, mereka berdebat.
"Kamu pikir hubungan kita ini apa? Apa kamu anggap ini hubungan antar teman? Kita berciuman di ruang fotocopy, nonton film bareng, mendengarkan lagu yang sama, dan banyak lagi. Kamu pikir itu hanya sebatas teman, hah?"
Kemudian si cewek membalas,
"Ketika aku terbangun dari tidurku, aku sadar. Kamu bukanlah pria yang aku impikan selama ini. Kamu bukan masa depanku."
Sudah bisa bayangin 'kan nyeseknya gimana kalo jadi si cowok. Oke, sekian, gws ya.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe