Memilih dan Dipilih

August 24, 2013

Memilih itu salah satu makna kita untuk hidup. Memilih untuk menjadi baik, jahat, buruk, dan sebagainya. Bahkan memilih untuk sendiri atau bersama dengan yang lain juga termasuh pilihan. Bahagia atau sedihnya, itu reward dari sebuah pilihan.
Ya, makanya, kalau mau ambil keputusan itu ditimang-timang dulu dan sudah bisa memprediksi nanti hasilnya akan seperti apa dan bagaimana.





Memang sih, kita bukan dukun atau paranormal penerawang masa depan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Bagaimana dan dengan siapa. Who knows? Hanya Allah Swt yang tahu.

Begitu pun juga dengan dipilih. Hak kita saat dipilih ada 2, menerima atau menolak. Dua-duanya harus dipilih salah satu. Jangan serakah, beri kepastian, dan jangan php. Menerima atau menolak, mana yang diambil, harus ada alasannya. Logis atau tidaknya, bukan masalah. Karena jika sudah menyangkut perasaan, apakah logika masih tetap berlaku?
Pada kenyataannya, berdasarkan pengalaman sih. Berdasarkan pilihan-pilihan yang saya ambil dengan hasil yang berbeda, i learned. Bahwa, saya memilih atau mengambil sebuah keputusan, saya tidak tahu itu pilihan benar atau salah. Yang saya tahu, saya sepenuh hati yakin mengambil keputusan itu, dan saya yakin itu keputusan terbaik bagi saya maupun masalah yang bersangkutan. Apapun hasilnya, itu resiko. Responsibility, saya akan menanggungnya.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe