Seminggu ini jadi orang sok sibuk. Hari Senin kencan sama pacar, Selasa kencan sama pacar kedua, Rabu kencan sama selingkuhan pertama, dan hari-hari lain diajak jalan sama gebetan yang kece-kece. You know, kalimat yang aku tulis tadi, berharap emang bener-bener terjadi.
Yang bener itu seminggu ini sibuk aktivitas yang bikin jadwal pipis ketunda terus karena ngurusin berkas-berkas daftar ulang. Tiap hari rajin ngecek info baru dari websl universitas siapa tau ada yang baru dan gak boleh ketinggalan info secuil pun, akibatnya fatal.

3 hari di Malang ditemani Eva, Mama dan si uyul Farel adalah pengalaman baru. Dimulai dari pengetahuan kita tentang Kota Apel ini yang sama-sama buta alias gak tau jalan cuma mengandalkan maps, sampai perjalanan pulang naik kereta. Malam Senin sekitar pukul 10, kita berempat berangkat naik mobil sewaan sama sopirnya dan tiba pukul 4 pagi. Mau nyewa hotel udah fullbook, akhirnya nginep di kos-kosan yang per harinya 100 ribu.
Dengan keliling nyari kosan door to door, akhirnya dapet juga kontrakan di perumahan yang dibikin kosan. Untung sisa satu kamar. Aku tertarik sama kosan ini karena serumah isinya cuma 3 kamar, lingkuhan perumahan pula, gak liar dan aman (setidaknya).

Waktu hari H, daftar ulang di Samantha Krida Brawijaya, lautan manusia menuhin gedung. Registrasinya yang cuma ngasih berkas 3 lembar dan nyerahin rapot gak sebanding dengan lamanya ngantri. Antrinya mulai jam 8 sampek jam 12 baru selesai, registrasinya gak sampek semenit. Fffiuh.

Karena cuma nyewa sopir 2 hari, hari Selasa sopir sama mobilnya pulang. Besok Rabu kita pulang naik kereta api tut tut tut. Kasian juga Farel yang belum genap setaun ini naik kereta yang padat penumpang, apalagi liat dia rewel, nangis, dan susah tidur. Aku cuma bisa berharap, pengorbanan dan kerja keras beberapa hari ini membuahkan hasil yang tidak mengecewakan, pastinya. Doakan yang terbaik, semoga verifikasi dan lain-lain lancar dan semoga lolos. Aku pikir mudah, ternyata rumit dan sulit.